You are here

Improving Mined Land Rehabilitation in Indonesia through Capacity Building for Practitioners

Summary

Mining in Indonesia results in extensive environmental degradation both in the mine sites themselves, as well as in downstream areas. Government regulations require progressive rehabilitation, which would significantly mitigate this impact, but many companies lack the technical knowledge and skills needed to work with highly degraded, and sometimes toxic soils. Government regulators also lack the technical expertise to evaluate mine site rehabilitation and to fulfill their role in giving technical advice to the companies. This workshop has been designed to develop training materials that support the creation of a mined land rehabilitation certification scheme for practitioners and discuss the idea of establishing a network of training centers to develop human resource capacity in this area.


Penambangan di Indonesia mengakibatkan dampak kerusakan lingkungan yang sangat besar baik dalam lokasi penambangan itu sendiri maupun di wilayah-wilayah hilir. Peraturan pemerintah mewajibkan dilakukannya rehabilitasi lahan tambang yang progresif, yang mana akan memperkecil dampak yang besar ini, namun banyak perusahaan-perusahaan memiliki pengetahuan yang kurang untuk mengatasi tanah yang sangat terdegradasi dan beracun. Para aparat pemerintah juga kurang memiliki kemampuan teknis untuk mengevaluasi rahabilitasi lahan tambang dan untuk memenuhi perannya dalam memberikan bimbingan teknis kepada perusahaan-perusahaan. Lokakarya ini dirancang untuk mengembangkan materi-materi yang mendukung penciptaan skema sertifikasi untuk praktisi rehabilitasi lahan bekas tambang dan mendiskusikan pembentukan jaringan pusat pelatihan guna mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di wilayah ini.